10.05.2005

Jangan-Jangan Istidraj

Bagaimana kita tahu bahwa nikmat yang diberikan kepada kita ternyata adalah Istidraj. Pernahkan kita merasa bahwa kita menerima nikmat hanya karena Allah menguji kita. Istidraj adalah ujian yang diberikan dalam bentuk kenikmatan. Allah menguji kita apakah kita bersyukur jika diberi nikmat atau sebaliknya.

Ada orang berkata bahwa nikmat yang saya terima ini karena saya telah bekerja keras. Saya kerja banting tulang mencari rezeki, patutlah saya dapat harta seperti sekarang ini. Ia lupa arti nikmat pemberian dari Allah, lupa bersyukur. Dia tidak berfikir jangan-jangan ini Istidraj.

Banyak orang lupa kepada Allah ketika diuji dengan kekayaan. Saat rezeki bertambah, harta semakin banyak, kendaraan mewah ada, karir meningkat, tapi di saat yang sama maksiat tetap jalan, bahkan semakin meningkat, jangan pula berfikir itu karena Allah masih sayang kepada kita. Padahal itu semua adalah cobaan, fitnah dan ujian, yang mengandung bencana.

Semoga kita semua diberinya petunjuk kepada jalan yang lurus. Jalan yang diridhai-Nya. Amin.

Beberapa Cerita Bersama Ustadz

Memperhatikan kehidupan Ustads di sini sungguh luar biasa. Kupanggil ustadz karena kebanyakan dari mereka lulusan timur tengah seperti Saudi dan Mesir. Berikut beberapa kisahnya, walaupun masih ada cerita-cerita lain yang unik.

1. Bermalam di rumah para Ustadz
Suatu hari aku tidur dirumah para ustadz. Rumah ini merupakan base camp mereka, karena di rumah ini biasanya mereka berkumpul. Waktu menunjukkan pukul 12 malam, suasana menjadi sepi, mungkin semua sudah tidur. Tapi masih ada dua orang yang masih melek, termasuk seorang ustadz di bilik ini. Aku masih asyik di depan komputer sambil baca-baca sebuah buku yang ada di dekat komputer itu. Judulnya apa aku lupa, tapi isinya bagus sekali, kisah dua orang manusaia. Yang satu ahli maksiat yang bangga terhadap perbuatannya satu lagi seorang yang pernah berbuat maksiat tetapi dia kembali taubat kepada Allah.

Waktu menunjuk kira-kira pukul 3 atau 4 pagi, aku masih belum tidur juga. Terdengar ada ada di antara mereka bangun dan sholat tahajud dan yang lain lagi masih ada yang tidur.(Mereka ini tidur awal supaya bisa bangun untuk sholat tahajud, hebat pikirku). Aku tertidur kira-kira pukul 4/4.30. Menjelang subuh kebanyakan mereka sudah bangun. Terdenar juga suara-suara mereka pergi kamar mandi. Meski baru tidur tapi aku masih bisa dengar juga, nggak tahu juga kenapa aku bisa dengar meskipun baru tidur.Pendengaranku ini sensitif sekali, nggak bisa tidur jika berisik

Kita semua sholat subuh di surau yang jaraknya tidak lebih 400m. Kita sholat jamaah bersama penduduk kampung tersebut. Ternyata salah seorang dari ustadz, Ustadz Y, menjadi imam surau itu. Hebat, pikirku dalam hati. Selesai subuh balik lagi ke rumah. Istirahat bentar, sambil melanjutkan baca buku semalam. Ada ustadz yang tilawah Al-quran, Olaharaga, masak air dll. Pukul 8 pulang ke rumah sebenarnya..tidur lagiiiiiii!

2. Pengalaman naik komuter dengan ustadz S
Kita pergi dari stesen UKM, rencananya mau ke KL. Hari minggu itu banyak juga yang ingin naik komuter. Lima menit menunggu, datang juga komuter, lalu kita naik. Duduk bersebelahan sementara di depan ada perempuan dan seorang lelaki, masih muda.adik dan kakaknya mungkin, positif thinking aja . Sejak naik kuperhatikan juga tingkah ustadz. Pandangan matanya jarang menatap jauh, seringnya melihat ke bawah. setelah duduk dia mengambil sesuatu dalam tasnya. Ternyata dia ambil Al-quran, dia terus bolak-balik Al-Quran itu sambil dibacanya dalam hati.(hebaaat)

3. Cerita beberapa ustadz bertemu jodohnya
Wah ini seru. Kisahnya jauh dari cerita yang sering dilihat di sinetron di TV-TV. Ustadz IT bercerita perjalanan pernikahannya. Ana nggak kebayang bisa nikah secepat itu, yang ada dalam diri ana hanya niat. Waktu itu yang menawari menikah adik ana sendiri. Dengan niat bulat dan percaya kpd adiknya langsung aja dia datan ke ortu perempuan itu. Coba tebak apa yg dia lakukan, ternyata dia langsung melamarnya. Meskipun saat itu dia belum pernah lihat wajah calon isterinya. Saat itu calon isterinya masih kuliah di lain kota. Tapi takdir memang harus terjadi, menikahlah mereka berdua.Menakjubkan, jika Allah menentukan takdir jodoh kita, semua pasti akan mudah.

Satu lagi ttg ustadz DT. Sehabis lulus dari Madinah dia pulang. Suatu ketika dia bertemu dengan lelaki yang kemudian bertanya kepadanya, "Apakah kamu sudah siap menikah? Jika siap saya ada seorang anak perempuan. Dijawabnya siap.kini lelaki yang bertanya tadi jadi mertuanya.

Ada lagi ttg ustadz Z. Dia ini belum menikah. Saat ditanya kenapa belum menikah, dia jawab: tunggu aja. Terus ditanya lagi sudah ada calon belum, hehe tak dijawab. Terus tanya lagi, gimana pendapat ustadz ttg pacaran, jawabya: boleh-boleh aja jika saling mencintai. Yang tidak boleh itu cara pacaran. Jika saling memandang, berkhalwat itu jelas tidak boleh.. Baguslah, semoga cepat dapat jodoh dan doakan kita juga.

10.04.2005

Selamat Berpuasa

Dalam kerendahan hati ada ketinggian budi
dalam kemiskinan harta ada kekayan jiwa
dalam kesempitan hidup ada keluasan ilmu
hidup ini indah jika ALLAH SWT ada di hatimu...

Dalam bulan Ramadhan ini mari kita isi dengan hati yang suci.
Sucikan niat untuk mendapat mendapat keuntungan darinya.
Bersihkan hati dengan saling memaafkan
Jika ada salah baik lisan maupun tulisan, sengaja maupun tidak
mohon dimaafkan...

Ya Allah selamatkan kami di bulan Ramadhan dan selamatkanlah Ramadhan bagi kami
dan selamatkan Ramadhan dari kami