12.20.2005

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Part 2)

...
Masa-masa sulit adalah atribut yang melekat pada kehidupan. Kerumitan yang sama juga pernah singgah di kehidupan para pendahulu. Bahkan kesulitan hidup yang paling beratlah yang pernah melintas di jalan para Rasul dan Nabi. "Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: ?Bilakah datangnya pertolongan Allah? Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.? (Al Baqarah: 214).

Kesulitan ini, bila disikapi dengan santun, akan terus menyerang sendi-sendi ke-aku-an kita. Pada akhirnya akan mengantarkan kalbu ke dalam kesadaran dan pengakuan akan kelemahan diri; untuk kemudian mengagungkan ke-MahaPerkasa-an-Nya.

Dien ini mengajarkan kita agar lebih optimis dalam menghadapi kesulitan. Allah menjanjikan munculnya kemudahan sesudah kesulitan. "Kelak Allah akan memberikan kemudahan sesudah kesempitan" (Ath Thalaq: 7). Nasihat inilah yang tetap menopang hati agar tetap teguh saat kesulitan menghadang langkah. "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan" (Alam Nasyrah: 5-6).

Keberhasilan jiwa untuk menahan beban hidup yang menghimpit akan melahirkan telaga kebijaksanaan. Kebesaran hati untuk menahan duka yang mendalam akan memancarkan kuluhuran kepribadian.
...

12.14.2005

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan

Allah berfirman:
"Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan" ( QS: Alam Nasyrah 94:5-6 ).

Jika kita lihat dan baca tulisan versi arabnya maka kita temui bahwa setiap kata 'usri (kesulitan) selalu diikuti huruf alif dan lam sedangkan kata yusra (kemudahan) tidak. Kedua huruf ini biasanya membentuk arti kata benda dan memiliki sifat tunggal. Sedangkan kata yusra tidak diikuti oleh huruf alif dan lam. Jadi, maksud ayat ini adalah bahwa di setiap kesulitan itu pasti banyak jalan kemudahan.

Tinggal bagaimana kita menyikapi kesulitan yang ada. Apakah kita sabar atau tidak. Apakah kita dengan kesulitan yang ada tetap yakin bahwa dengan kesulitan ini akan membawa kebaikan. Atau dengan kesulitan justeru semakin menjauhkan dari Allah, semakin banyak berbuat maksiat.

Semoga kita termasuk hamba-hamba-Nya yang tetap sabar menerima ujian dan cobaan.