3.04.2005

Harapanku Tak Akan Pernah Mati

Ibarat seorang pelari cepat 100 m dan 400 m yang tengah berlari dalam lomba lari. Seorang pelari 100 meter akan merasakan letihnya jika ia telah menyelesaikan target jarak 100m. Berbeda dengan pelari 400 m, ketika ia sampai pada jarak 100 m, masih ada kekuatan dalam dirinya untuk berlari sampai finish. Bahkan di meter ke 200, dan 300 pun ia masih bersemangat untuk berlari sampai target 400 meter. Setelah sampai finish ia menyadari bahwa tidak perlu berlari lagi karena memang tak perlu. Ia juga akan merasakan capek.

Coba juga bayangkan pelari jarak jauh 10 K. Apakah ia akan merasa lelah sebelum target tercapai, tentu tidak bukan? Ia akan bersemangat untuk mencapai apa yang menjadi tujuannya. Kemudian apa yang terjadi setelah ia mencapai apa yang diinginkan/dicita-citakan. Pertama mungkin merasa gembira, lelah, lama-lama akan biasa-biasa saja.

Bercita-citalah tinggi, gantungkan harapanmu setinggi-tingginya. Cita-cita dan harapan yang pasti tentunya. Mulailah dengan niat yang baik. Kemudian berusahalah dengan keras. Jangan berlaku curang dalam mengejar harapanmu. Karena tidak ada kebanggaannya jika engkau berbuat demikian. Justru nanti kita akan menyesal. Penyesalan yang selalu datang di akhir.

Jadi, tanyakan pada diri kita sendiri, apa keinginan kita, cita-cita kita, harapan kita, dan tujuan hidup kita?Apakah kita menginginkan menjadi orang kaya semata? Ingin jabatan yang tinggi di kantor? Sekolah sampai memperoleh gelar yang paling tinggi? Berharap akan memiliki isteri/suami yang cantik/ganteng? Memiliki mobil yang mahal dan banyak? Dan lain-lain yang sifatnya duniawi.

Apakah kita lupa kepada akhirat? Lupa apa tujuan kita diciptakan, Astaghfirullah.

Ya Rab, jika nanti tiba masaku untuk menghadap-Mu. Aku ingin berjumpa dengan-Mu dengan hati yang bersih. Karena aku berharap Engkau memperkenankan diriku masuk surga-Mu. Jangan beri hijab antara diriku dengan-Mu ya Rab, karena aku rindu ingin bisa melihat Wajah-Mu.

Amin.

Alangkah indahnya jika tujuan dan harapan kita hanya kepada-Allah semata.

1 comment:

Anonymous said...

semakin kukejar mimpi itu semakin jauh dia meninggalkanku. entah berapa kali harapan itu ada dan menghilang. akhirnya, aku tahu bahawa semua itu telah menjadi takdir-Nya. tapi, aku akan tetap berusaha, meski terasa lelah, sakit dan pedih. aku ihklas, karena aku percaya bahwa semua itu adalah yang terbaik buatku.