3.15.2005

Hati yang Sakit

Rasulullah Saw. bersabda: “Ingatlah bahwa dalam jasad ada segumpal daging, jika ia baik, maka baiklah seluruh jasadnya, dan jika ia rusak, maka rusaklah seluruh jasadnya.
Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati
". (HR Bukhari dan Muslim).

Ada istilah-istilah dalam alquran untuk menyebut hati. Pertama hati yang bermakna sebenarnya. Jika kita merasa sakit hati, untuk hati yang semacam ini, hanya dokter yang bisa membantu mengobatinya. Kedua qalbu. Qalbu memiliki sifat tidak konsisten, mudah dibolak-balikkan. Qalbu pula memiliki dua sifat, berkecenderungan baik dan buruk.
Qalbu inilah yang menentukan sholeh tidaknya seseorang. Jika kita bagi komponen manusia ini, maka kita dapat membedakan manusia menjadi tiga komponen: jasad, akal dan hati.

Sholeh tidaknya seseorang tidak ditentukan: jasadnya yang kuat, akalnya yang cerdas, tapi ditentukan oleh qalbunya yang sehat. Jadi, untuk menjadi sholeh yang harus diperbaiki bukan jasad atau akal tapi qalbu. Tapi bukan berarti kita menomorduakan jasad atau akal. Misalnya kita tak pernah mandi, berolahraga dan belajar. Bukan itu maksudnya, selain kita menjaga hati, kita juga mesti memperbaiki jasad dan akal kita.

Ada tiga keadaan qalbu:

1. Qalbu yang mati.
Bagaimana ciri-ciri qalbu yang mati ini. Pernahkah kita mengajak teman/kawan untuk mengaji. Orang yang hatinya mati akan susah menerima ajakan ini. Selalu saja ada alasan untuk menolak. Seperti jika dinasihati masuk telinga kiri, keluar telinga kanan. Untuk kasus hati seperti ini ada dua usaha yang mesti kita lakukan, yaitu ajak dan doakan. Tentunya mengajak dengan cara dan situasi yang sesuai.

2. Qalbu yang sakit
Ciri-ciri:
a. tidak merasakan nikmat dalam beribadah
Jika kita beribadah merasa gersang maka ini adalah pertanda hati kita sedang sakit. Kita sholat tapi tidak merasa apa-apa, biasa saja.

b.jika berdoa pesimis tidak terkabul
Bukankah Allah telah berfirman: “Berdoalah (minta) kepadaKu, nescaya akan Aku kabulkan”. (Al-Mukmin:60). Jika kita berdoa kita sendiri tidak yakin doa kita akan dikabul. Bukankah dalam ayat tersebut Allah telah berjanji bahawa setiap doa pasti akan dikabulkan-Nya.

c. tidak merasa berdosa jika berbuat salah
Saya ingat ceramah seorang ustadz. Hati yang bersih itu ibarat baju putih. Jika baju itu terkena noda hitam sedikit, awalnya akan kelihatan. Demikian juga untuk hati yang sehat. Jika kita melakukan kesalahan, kita akan merasa berdosa.

Tapi jika tiap hari terkena noda, maka baju yang putih tadi akan menjadi hitam dan pada suatu saat noda hitam itu tidak akan kelihatan. Jadi, jika kita melakukan dosa dan dosa-dosa itu kita ulangi, nanti pada suatu saat jika kita melakukan kesalahan/maksiat lagi kita akan tidak merasa berdosa. Oleh itu jika kita merasa bersalah mesti cepat diperbaiki, cepat taubat.

d. sering terjebak dalam lingkaran setan
Maknyanya dapat diambil suatu contoh kita berhenti dari satu kesalahan kemudian masuk kepada kesalahan yang lain. Artinya setelah berhenti melakukan suatu dosa, kita melakukan dosa yang lain.

3. Qalbu yang sehat
Ciri-ciri dari qalbu yang sehat merupakan kebalikan daripada ciri-ciri hati yang sakit.
a. merasa nikmat jika beribadah
b. yakin doa akan dikabul
c. jika berbuat dosa/maksiat ia akan ingat kepada Allah, berhenti dari kesalahan, dan langsung memperbaiki diri kemudian tobat.

Allahumma ya muqallibal quluubi, tsabit qalbi alaa diinika wa ala ta’atika”. (Ya Allah yang membolak-balikkan hati, tetapkan hatiku kepada dien/agama dan ketaatan kepada-MU).

No comments: